Halo Para Masbro dan mbak Bro Kali Ini bangkit ingin memberi tahu tentang "10 Inovator Cilik Yang Mengundang decak kagum" Penasaran kan ? Monggo Kita ketahui lebih lanjut !!!
YANG muda yang berkarya. Kalimat itu sepertinya tepat ditujukan kepada
anak-anak usia muda, namun mampu mengundang decak kagum dunia dengan
berbagai karya dan prestasi yang dihadirkan.
Mengapa dikatakan
tergolong muda, karena memang para technocrats ini usianya tidak lebih
dari 15 tahuh. Dilansir mashable, Senin, (4/3/2013) berikut adalah 10
inovator muda dari usia tujuh sampai dengan 15 tahun, mulai dari game
sampai aplikasi anti intimidasi, yang mereka ciptakan, dan berhasil
membuat mata dunia terperangah dibuatnya.
1. Nick D’Aloisio
Di
usianya yang baru 15 tahun, Nick D’Aloisio menciptakan TRIMIT yaitu
sebuah aplikasi iOS yang dapat meringkas konten web agar lebih singkat
untuk digunakan di berbagai media sosial seperti Twitter, Facebook, dan
Tumblr.
Fast Company menarik D’Aloisio selama satu bulan untuk
mengembangkan penelitian mengenai aplikasi alogaritma. Biasanya jenis
penelitian yang memakan jutaan dolar ini dilakukan untuk program
Magister (S2) dan Doktoral (S3).
2. Thomas Suarez
Thomas
Suerez, ilmuwan berusia 12 tahun ini mengaku, saat ini banyak anak-anak
yang tidak hanya senang bermain game, tetapi mereka juga senang
menciptakan gam untuk mereka sendiri.
Itulah, yang selama ini
kerap dilakukan Suerez. Bukan hanya itu, ia juga mendirikan
perusahaannya sendiri, Carrot Corp dan sudah menciptakan beberapa
aplikasi iOS. Salah satu diantaranya adalah Earth Fortune, yang hanya
menampilkan warna yang berbeda dari planet berdasarkan keberuntungan
pemain.
Aplikasi ciptaannya yang paling sukses yaitu game yang
menampilkan artis Justin Bieber di pertandingan Whac-a-Mole. Berkat
kreativitasnya, ia memenangkan Tribeca Disruptive Innovation Award pada
2012 lalu.
3. Aaron Sonson, Satwant Singh, dan Gregory Paczkowski
Ketiga
remaja ini menciptakan aplikasi “Stop & Go” yaitu aplikasi yang
memungkinkan remaja untuk menceritakan pengalamannya yang pernah
ditilang oleh polisi, menemukan informasi yang diperlukan tentang
hak-hak merekam dan memungkinkan pengguna untuk memetakan pencarian yang
mereka butuhkan.
Ide aplikasi ini berawal dari masing-masing
remaja asal London ini yang pernah ditilang berkali-kali dan digeledah
polisi. Mereka mengatakan di situsnya bahwa mereka menciptakan “Stop
& Go” dengan harapan membawa transparansi dan keadilan dalam
prosedur tersebut.
4. Steven Gonzalez Jr.
Ketika berusia 12
tahun Steven Gonzalez Jr. didiagnosis terkena penyakit Leukimia
Myelogenous akut, yaitu salah satu penyakit kanker yang jarang
mematikan. Dokter mengatakan bahwa ia hanya memiliki kesempatan hidup
sebesar 2 persen. Tetapi, ia bisa mematahkan diagnosa dokter dan
selamat, meskipun sistem kekebalan tubuhnya saat itu lemah. Sehingga
memaksanya masuk ke dalam ruang isolasi selama 100 hari.
Setelah
Gonzalez sembuh, ia ingin membantu pasien kanker lain seusianya,
sehingga ia menciptakan game “Play Against Cancer”. Dalam game tersebut,
pemain menghancurkan sel kanker yang digambarkan dengan hantu berwarna
hijau. Selain itu, ia juga mengembangkan “The Survivor Games”, yaitu
jaringan sosial dan komunitas online pasien kanker remaja.
5. Team 2 (Res-Q)
Aplikasi
“Stop & Go” bukan hanya menjadi ide inovatif, tetapi juga
menginspirasi Tim 2-the-Res-Q yang terdiri dari empat gadis remaja
berusia 14 tahun. Mereka mengembangan “CyberMentors” yaitu aplikasi anti
kekerasan yang berfokus kepada anak-anak muda untuk membangun harga
diri dan meningkatkan keselamatan mereka yang menjadi korban kekerasan.
CyberMentors
mencakup fitur pesan pribadi yang memungkinkan pengguna dapat berbicara
dengan CyberMentor langsung mengenai pengalaman tentang kekerasan yang
dialaminya.
Tim ini bekerja sama dengan Fuerte International yang
merupakan sebuah lembaga produksi ponsel berbasis di London, untuk
dapat mengembangkan aplikasi ini. CyberMentors tersedia di Google Play
dan platform berbasis web sosial.
6. Daniel Chao
Tahun lalu,
saat Daniel Chao duduk di kelas lima SD dan berusia 10 tahun, ia
menemukan aplikasi yang dapat mencatat berapa banyak bacaan yang sudah
dilakukan dalam satu bulan terakhir.
Oleh karena itu aplikasinya
dinamakan iRead Monthly yang memungkinkan siswa dengan meng-klik tanggal
tertentu dan masukkan berapa menit yang ia gunakan untuk membaca hari
itu. Pada akhir bulan, siswa dapat mengirimkan laporan tersebut melalui
e-mail ke guru mereka.
Chao mengemukakan kepada CBS Denver bahwa
ia bangga dan senang aplikasinya tersebut diterima oleh Apple meskipun
usiany masih sangat muda.
7. Zora Ball
Di usianya yang baru
tujuh tahun, Zora Ball termasuk orang termuda untuk mengembangkan
aplikasi mobile game. Saat itu ia ikut berpartisipasi sebagai salah satu
peserta bahasa pemrograman di University of Pennsylvania's FATE
Bootstrap Expo pada Desember 2012 untuk kategori usia 12 sampai 16
tahun.
Menurut Tribune Philadelphia, programmer kelas pertama
akan mampu mengkonfigurasi ulang aplikasi yang telah dibuatnya dan Zora
berhasil sehingga membuktikan bahwa ia melakukan semua pekerjaan itu
sendiri.
8. Lim Ding Wen
Pada 2009, ketika programmer asal
Singapura berusia Sembilan tahun, Lim Ding Wen membuat aplikasi lukisan
virtual untuk dinikmati oleh adik-adiknya. Aplikasi ini dinamakan Doodle
Kids dan telah mendapat persetujuan dari Apple. Doodle Kids menggunakan
gerakan sederhana yaitu meniru gambar yang sudah ada.
Lim yang
sudah fasih dalam enam bahasa pemrograman telah menyelesaikan puluhan
proyek. Pada Agustus 2012, ia mengerjakan dua proyek baru, termasuk
pertandingan 3D pertamanya.
9. Zach Marks
Ketika Zach Marks
masih berusia 11 tahun, meminta didaftarkan Facebook dengan menggunakan
umur orangtuanya. Karena Facebook memiliki batasan usia minimal 13
tahun. Setelah orangtuanya memarahinya, ia pun memutuskan untuk
menciptakan jejaring sosial sendiri yang aman bagi anak seusianya
disebut Grom Social.
Pada Desember 2012, USA Today melaporkan,
situs Marks tersebut dilihat oleh 2000 pengunjung dengan sekitar 6000
halaman tampilan setiap harinya. Ini cukup mengesankan, mengingat Groom
Social awalnya hanya dikenal dari mulut ke mulut saja.
Groom
Social memiliki fitur yang berbeda, seperti “Gaming”, “Entertainment”,
dan “Health & Fitness” serta memiliki forum yang berisikan anti
terhadap kekerasan, penyalah gunaan obat-obatan, dan rokok.
10. Santiago Gonzalez
Di
usianya yang saat itu baru 14 tahun, Santiago Gonzalez sudah
menciptakan 15 aplikasi iOS yang menarik, termasuk game edukatif. Puzzle
Slide Super, misalnya, yang memungkinkan pengguna mengatur ulang
potongan foto pilihannya yang tercecer.
Selain itu, memungkinkan
pengguna dapat bermain dengan teman dengan menggunakan “built-in voice
chat”. Ada juga Space - Solar System, yang memungkinkan pengguna belajar
lebih banyak lagi tentang tata surya.
Kejeniusan Gonzalez tidak
hanya pada aplikasi yang ia ciptakan itu saja, tetapi juga pada bidang
akademik. Di usianya yang baru menginjak 16 tahun ia sudah lulus kuliah.
Bahkan ketika usia 17 tahun, ia mendapat gelar Master dalam ilmu
komputer. Mengagumkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar